Webinar | Kamis, 7 Mei 2020, 20.00-21.00 WIB
6:00am (PDT U.S)
This webinar is in Indonesian with a special from Richard Hardiman in English
Penerapan (intervensi) teknologi merupakan salah satu aspek kunci Rencana Aksi
Aksi Nasional (RAN) Penanganan Sampah Laut 2018-2025, di samping upaya sosial dan koordinasi antarlembaga. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 pun mengamanatkan bahwa kemajuan teknologi juga perlu dimanfaatkan untuk perencanaan, pengawasan, dan pengendalian pembangunan beserta dampaknya terhadap lingkungan secara lebih efisien, produktif, dan berdaya saing. Berdasarkan kajian yang Kaisar Akhir lakukan pada tahun 2018, ada 19 jenis intervensi teknologi di dunia dan Indonesia yang dapat dan telah dilakukan untuk meningkatkan kesadaran sampah plastik para pemangku kepentingan, mengelola sampah plastik yang bersumber dari darat, dan menanggulangi sampah plastik di pesisir dan laut.
Setelah mendaftar, Anda akan menerima email dari Zoom; Simpan itu.
Kaisar Akhir
Founder dan Ketua Umum Maritim MudaNusantara dan Dosen di Departemen Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu EkonomiIndonesia (STEI) Jakarta
Kaisar Akhir merupakan akademisi dan wirausaha sosial kemaritiman dengan spesialisasi tata kelola, manajemen, dan keberlanjutan laut yang menggunakan pendekatan lintas disiplin keilmuan yaitu ekonomi biru, pemberdayaan pemuda, dan
transformasi digital. Kaisar merupakan Founder dan Ketua Umum Maritim Muda Nusantara dan Dosen di Departemen Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STEI) Jakarta. Ia menempuh pendidikan sarjana pada program studi
Ilmu dan Teknologi Kelautan di IPB University pada tahun 2011-2016. Pada tahun 2018, ia menamatkan pendidikan program MSc in Maritime Affairs with specialization of Ocean Sustainability, Governance and Management di World Maritime University (WMU), Swedia dengan beasiswa penuh dari LPDP.
Richard Hardiman
Pendiri dan CEO RanMarine Technology
Richard Hardiman adalah pendiri dan CEO RanMarine Technology, perusahaan USV (Unmanned Surface Vessels) yang berbasis di Belanda. Lulusan GSB, Cape Town, Richard telah terlibat dalam sejumlah bisnis, baik sebagai startup maupun scale ups sejak lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2016 Richard memulai proyeknya yang paling ambisius, mengembangkan WasteShark ™, drone bertenaga air yang mengambil limbah plastik dari pelabuhan, sungai, dan laut dalam upaya mengurangi dampak polusi plastik pada lautan di Bumi. Richard adalah mantan jurnalis, penyiar, dan pembicara Tedx. Baru-baru ini Richard menjadi penerima AACSB Business Schools internasional, Penghargaan Paling Berpengaruh yang Terkemuka di bidang CSR dan Keberlanjutan.

Swietenia Puspa Lestari
Pendiri Divers Clean Action
Swietenia Puspa Lestari lulus dari Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung dan mendirikan Divers Clean Action pada tahun 2015 sebagai komunitas, dan menjadikannya yayasan pada tahun2017. Tinggal di pulau kecil sejak kanak-kanak, Tenia adalah saksi hidup dari kondisi laut yang memburuk karena sampah. Penyelam yang handal, dia menyalurkan kecintaannya untuk lingkungan dengan membangun DCA menjadi yayasan yang fokus mencegah dan melawan sampah laut. Tenia telah mewakili DCA dan Indonesia di kantor pusat PBB, Australian Awards, Our Ocean Conference, dan Obama Leaders dimana dia terpilih untuk berpidato memperkenalkan Barack Obama. Kerja
kerasnya juga diakui dan Tenia masuk ke daftar BBC Top 100 Perempuan Sedunia 2019 dan Forbes
Asia 30 Under 30 2020. Divers Clean Action juga adalah perwakilan resmi dari Sustainable Ocean
Alliance (SOA) sejak 2016.
Divers Clean Action : +62 851-5508-6232