Merayakan Hari Segitiga Terumbu Karang: Segitiga Terumbu Karang sebagai Pusat Keanekaragaman Hayati Laut Dunia

IMG-20200520-WA0039

Webinar | Selasa, 9 Juni 2020, 13.00 - 14.00 WIB.

Selasa, 9 Juni 2020, 13.00-14.00 WIB (GMT+7)
Monday, June 8, 2020, 11pm - 12 pm (PDT U.S)
This webinar is in Indonesian

Segitiga Terumbu Karang meliputi 1,6% wilayah lautan planet ini. Segitiga Terumbu Karang dianggap sebagai pusat keanekaragaman hayati laut dunia. Kawasan ini adalah rumah bagi 76% dari seluruh spesies terumbu karang dan 37% dari seluruh spesies ikan terumbu karang yang diketahui dan merupakan hamparan terbesar hutan bakau di dunia. Wilayah ini juga merupakan kawasan pemijahan penting bagi spesies laut yang bernilai ekonomis tinggi seperti tuna, hewan-hewan menakjubkan dan terancam punah seperti paus, penyu, ikan pari manta, ikan mola dan banyak lagi lainnya. Segitiga Terumbu Karang membentang melintasi enam negara - Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Solomon, dan Timor-Leste. Sumber daya pesisir dan kelautannya yang tak tertandingi menyediakan manfaat luas bagi lebih dari 363 juta orang yang tinggal di wilayah ini. Ikan dan sumber daya laut lain adalah sumber utama pemasukan, pangan, nafkah dan pendapatan dari sektor ekspor di semua negara Segitiga Terumbu Karang. Namun, sumber daya pesisir dan laut ini mengalami ancaman yang semakin besar dan signifikan dari kegiatan pembangunan pesisir tanpa perencanaan, praktik perikanan yang destruktif, polusi, sampah laut, dan perubahan iklim yang mengurangi kemampuan wilayah ini untuk menyediakan manfaat budaya, ekonomi, dan ketahanan pangan secara jangka panjang. Diperlukan upaya perlindungan yang efektif di wilayah Segitiga Terumbu Karang untuk dapat memastikan keberlangsungan keragaman hayati laut dan ketersediaan pangan bagi semua yang bergantung pada sumber daya pesisir dan laut ini.

 

Coral Triangle Center (CTC) merupakan yayasan yang berbasis di Indonesia  dengan cakupan regional dan dampak global. CTC bekerja dengan masyarakat, sektor swasta, pemerintah dan mitra-mitra lain untuk memperkuat pengelolaan sumber daya kelautan di wilayah Segitiga Terumbu Karang untuk melindungi ekosistem terumbu karang dan juga memastikan penghidupan dan ketahanan pangan secara berkelanjutan. CTC mendukung upaya-upaya konservasi di Nusa Penida, Bali, Kepulauan Banda, Maluku dan Atauro, Timor-Leste. CTC sedang mengembangkan Pusat Konservasi Kelautan di Sanur, Bali sebagai suatu  ruang belajar yang terintegrasi untuk kegiatan pelatihan, penyadartahuan masyarakat, serta pagelaran seni dan budaya untuk mengajak jutaan orang agar peduli terhadap laut dan mereka yang bergantung padanya. CTC memimpin jejaring pembelajaran regional bagi para pemimpin perempuan, jajaran pemerintah daerah dan praktisi Kawasan Konservasi Perairan di Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua Nugini, Kepulauan Solomon dan Timor-Leste. CTC juga merupakan pusat pelatihan bersertifikasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan sekaligus merupakan mitra resmi Prakarsa Segitiga Terumbu Karang, Perikanan dan Ketahanan Pangan (Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries and Food Security). CTC telah mengembangkan 26 modul pelatihan dan melatih lebih dari 5.000 orang di seluruh wilayah. Melalui pembentukan Kawasan Konservasi Laut (KKL) di Indonesia dan Timor-Leste, CTC telah melindungi 387.000 hektar habitat laut yang kritis dan membantu memulihkan stok ikan untuk masyarakat lokal.

Setelah mendaftar, Anda akan menerima email dari Zoom; Simpan itu.

Rili Djohani

Rili Djohani

Executive Director Coral Triangle Center

Rili telah bekerja selama lebih dari 25 tahun untuk meningkatkan pengelolaan dan keberlanjutan kawasan konservasi perairan dan mengurangi penggunaan praktik penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan di wilayah Asia Tenggara. Beliau adalah pendiri dan Direktur Eksekutif Coral Triangle Center (CTC), pusat pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya pesisir dan laut yang berbasis di Bali yang didirikan pada tahun 2010. Rili memegang beberapa posisi senior di The Nature Conservancy (TNC) dari periode 1995 hingga 2011, termasuk sebagai Direktur Program untuk wilayah Segitiga Terumbu Karang dan sebagai Country Director untuk Program TNC di Indonesia. Beliau merupakan tim inti TNC yang membantu mendirikan Inisiatif Segitiga Karang multi-nasional untuk Terumbu Karang, Perikanan dan Ketahanan Pangan (CTI-CFF) pada tahun 2009. Rili memegang gelar Master of Science dalam ekologi laut tropis dari University of Leiden di Belanda dan Master of Science dalam manajemen zona pantai tropis dari University of Newcastle Upon Tyne di Inggris. Beliau menyelesaikan Program Eksekutif (TEP) di Darden School of Business, Universitas Virginia (UVA) di Amerika Serikat pada bulan Juni 2013. 



Registrasi

 

Ocean Learning Labs

Ocean Learning Labs adalah komponen pendidikan dari SOA's Ocean Leadership Program, yang terdiri dari webinar topikal dengan para pemimpin terkemuka dan sumber daya daring yang terkemuka.

Empat pilar topikal Ocean Learning Labs adalah:

  • Literasi Kelautan
  • Advokasi Laut
  • Kepemimpinan yang Sadar
  • Pengembangan profesional